Press Release
Kelezatan “The Vegetarian Butcher” dari Unilever Food Solutions untuk Kebaikan Diri dan Bumi
Jakarta, 27 April 2021 – Unilever Food Solutions (UFS) sebagai unit Business to Business (B2B) dari Unilever yang secara khusus melayani Hotel dan Restoran resmi menghadirkan “The Vegetarian Butcher” – inovasi ragam olahan alternatif daging dari bahan nabati dengan cita rasa dan tekstur yang serupa dengan daging hewani – di Indonesia. Melalui “The Vegetarian Butcher”, UFS menggerakkan sebanyak mungkin pebisnis kuliner untuk ikut mendampingi masyarakat menuju pola makan yang lebih bernutrisi dan berdampak positif terhadap kelestarian planet bumi.
Joy Tarigan, Managing Director Unilever Food Solutions menyatakan, “UFS melihat adanya tren pergeseran pilihan konsumen menuju ragam makanan berbasis nabati, baik di tingkat global maupun lokal. Hal ini tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang yang harus disambut baik oleh para pebisnis kuliner. Untuk itu, sebagai mitra setia para pebisnis kuliner yang menyediakan beragam solusi produk legendaris sekaligus inspirasi untuk mendorong kemajuan bisnis seluruh mitranya, UFS menghadirkan ‘The Vegetarian Butcher’ di Indonesia.”
“Inovasi ini sangat sejalan dengan aspirasi “The Unilever Compass” untuk menjadi perusahaan yang berlandaskan pada tujuan mulia (purpose-led) serta terus relevan dan siap menghadapi masa depan (future-fit), dimana salah satu komitmen kami adalah membantu masyarakat melakukan transisi menuju pola makan yang lebih sehat sembari mengurangi dampak lingkungan dari rantai makanan,” lanjut Joy.
Gerakan pergeseran pola makan plant-based memang meningkat, terlebih di tengah pandemi. Faktanya, survei menunjukkan bahwa 90% masyarakat Indonesia mulai mencoba mengonsumsi menu makanan sehat guna meningkatkan imunitas tubuh. Jumlah orang yang lebih giat membeli sayur dan buah kini telah mencapai 62%, dan layanan pesan antar makanan sehat juga telah meningkat sebanyak 7,4%
Selain itu, tren gaya hidup flexitarian (pola makan yang menambah porsi makanan berbasis nabati dan mengurangi porsi protein hewani), hingga kepedulian terhadap kelestarian lingkungan juga semakin bertumbuh – khususnya di kalangan young millennials dan Generasi Z yang populasinya diperkirakan akan mendominasi penduduk dunia, termasuk Indonesia.
Hamish Daud, sosok selebritas dan pegiat gaya hidup sehat berbagi pendapat, “Selain ingin terus hidup sehat sampai hari tua, pola makan kita juga berpengaruh besar terhadap lingkungan kita. Sekarang saya jadi lebih perhatiin bahan makanan yang saya konsumsi, termasuk beralih ke bahan makanan plant-based yang lebih sustainable.”
Namun, masih terdapat beberapa barrier yang menyebabkan pertumbuhan market kuliner berbasis plant-based belum maksimal, antara lain awareness masyarakat yang masih rendah terhadap ragam pilihan makanan berbasis nabati hingga pandangan bahwa hidangan berbasis nabati cenderung membosankan dan kurang menggugah selera. Selain itu, masih terbatasnya aksesibilitas terhadap gerai kuliner yang menyediakan hidangan berbasis nabati turut berkontribusi terhadap kondisi ini.
Merespons hal ini, UFS sebagai pemimpin food service business menjadi pelopor yang menggerakkan industri bisnis kuliner untuk memenuhi permintaan konsumen akan ragam hidangan berbasis nabati melalui kreasi yang digemari dan cara yang kekinian melalui “The Vegetarian Butcher”.
“The Vegetarian Butcher” lahir dan dikembangkan oleh Jaap Korteweg, seorang pecinta daging asal Belanda yang berinovasi dengan menciptakan aneka olahan daging dari bahan nabati. Ia ingin mengajak masyarakat dunia memilik ipola makan yang lebih bernutrisi tanpa harus mengorbankan kelezatan, kesehatan, ataupun kelestarian hewan dan lingkungan.
Revolusi yang diusung oleh “The Vegetarian Butcher” telah meredefinisi olahan daging agar dapat dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari para peminat pola makan berbasis nabati, bahkan para pecinta daging hewani sejati – meskipun kini mereka sedang menjalani gaya hidup vegetarian, vegan, ataupun carnivore. Dibuat dari protein kedelai yang berserat tinggi, “The Vegetarian Butcher” yang tersertifikasi halal ini tersedia dalam olahan yang menyerupai cita rasa dan tekstur dari daging ayam dan sapi.
Kelezatan “The Vegetarian Butcher” telah hadir di lebih dari 30 negara dan telah mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi seperti "Most Animal-friendly Company of the Year" dari PETA tahun 2012, menempati peringkat nomor dua pilihan konsumen Belanda dalam Sustainable Brand Index™ 2021, sebagai "Best Vegan Product" di perhelatan The Vegan Awards 2016, "Best Vegan Sandwich" pada PETA Vegan Food Awards 2017, dan banyak lainnya.
Rinrin Marinka, Celebrity Chef sekaligus pebisnis kuliner menanggapi, “Melalui restoran yang mengusung healhty concept, saya selalu mengedukasi dan meyakinkan pecinta kuliner bahwa makan sehat itu bisa tetap enak. ‘The Vegetarian Butcher’ membuktikan hal tersebut, bahwa kreativitas untuk menghidangkan makanan berbasis nabati sungguh tak terbatas dan tidak lantas mengorbankan rasa. Semoga kehadirannya akan semakin mendorong geliat industri bisnis kuliner sehat, dan berdampak positif pada gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.”
Sebagai langkah awal, UFS berkolaborasi dengan Burger King Indonesia dalam waktu dekat akan meluncurkan menu “Plant-based Whopper®”, Whopper® berbasis nabati pertama di Indonesia. Kenikmatan Whopper® yang legendaris akan semakin lengkap dengan kelezatan patty dari “The Vegetarian Butcher” dan bisa dinikmati oleh konsumen mulai 5 Mei 2021 di gerai Burger King yang berada di wilayah Jabodetabek. Mereka akan menjadi orang-orang pertama yang merasakan “daging” revolusioner dari “The Vegetarian Butcher”, yang kemudian akan disusul oleh gerai Burger King di kota-kota lainnya awal Juni mendatang.
Eugene Hong, Chief of Marketing Officer Burger King Indonesia mengatakan, “Burger King selalu mengutamakan kepuasan konsumen, dan kami terus mencari kesempatan untuk memberikan alternatif menu baru yang inovatif dan relevan dengan minat serta kebutuhan mereka. Plant-based Whopper® menjadi pilihan lezat bagi semua orang yang menginginkan alternatif daging hewani tanpa mengorbankan rasa tak tertandingi dari Whopper® yang ikonik dari Burger King. Kami yakin bahwa konsumen kami di Indonesia akan menyukai menu baru ini.”
Sebelumnya, “The Vegetarian Butcher” telah menjadi pemasok untuk Burger King di wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, Cina dan beberapa negara Asia lainnya. Plant-based Whopper® telah mendapatkan sambutan yang luar biasa, baik itu dari para pecinta daging maupun flexitarian berkat kemiripan patty “The Vegetarian Butcher” dengan cita rasa maupun tekstur daging hewani yang mereka cintai.
“Kerja sama ini menjadi sebuah permulaan dari kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak mungkin pebisnis kuliner untuk bersama-sama memajukan industri kuliner berbasis nabati di Indonesia. Kunjungi www.ufs.com untuk info lebih lanjut mengenai peluang kerja sama dengan Unilever Food Solutions dan ‘The Vegetarian Butcher’,” tutup Joy.
Tentang Unilever
Unilever merupakan salah satu pemasok terbesar produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, produk Kebersihan Rumah Tangga, dan produk Makanan dan Minuman yang produknya digunakan oleh 2.5 miliar penduduk setiap harinya di lebih dari 190 negara.
Unilever memiliki total 149,000 karyawan dan secara global pada tahun 2020 berhasil membukukan penjualan sebessar €50.7 juta. Lebih dari separuh bisnis Unilever ada di negara maju dan berkembang. Kami memiliki total 400 brands di dunia termasuk brand seperti Dove, Lifeboy, Knorr, Magnum, Rinso dan brand lain seperti Beauty & Planet, Hourglass, Seventh Generation dan The Vegetarian Butcher.
Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk telah beroperasi sejak tahun 1933, ‘go public’ pada tahun 1982 dan saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Unilever memiliki lebih dari 6,000 karyawan dan sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.
Unilever berkomitmen tinggi untuk tetap melaju dan maju bersama Indonesia. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, penjualan bersih Unilever Indonesia mencapai Rp43 triliun terdiri dari penjualan HPC dan F&R masing-masing sebesar Rp30 triliun dan Rp13 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan mencapai Rp7,2 triliun.
Visi kami adalah menjadi pemimpin di pasar global dalam hal menciptakan bisis yang berkelanjutan; yang berlandaskan tujuan mulia (purpose-led) dan mampu bersaing dimasa depan (future-fit). Kami memiliki rekam jejak yang panjang sebagai perusahaan yang progesif dan bertanggung jawab. Rekam jejak ini dimulai pada saat pendiri kami, William Lever, 100 tahun yang lalu memperkenallkan sabun pertama yang ditujukan untuk menigkatkan kesehatan masyarakat, yaitu sabun Sunlight. Purpose atau tujuan mulialah yang menjadi jantung dari bisnis kami hingga hari ini.
‘The Unilever Compass’ adalah strategi bisnis kami. Sebuah strategi yang akan membawa kami untuk terus tumbuh, tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab, hal ini termasuk:
· Meningkatkan kesehatan planet
· Meningkatkan kesehatan masyarakat, kepercayaan diri dan kesejahteraan, serta
· Membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif
Meskipun masih banyak hal yang hars kami lakukan, kami bangga telah diakui pada tahun 2020 sebagai pemimpin sektor dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones dan - selama sepuluh tahun berturut-turut - sebagai perusahaan dengan peringkat teratas dalam survei Pemimpin Keberlanjutan GlobeScan / SustainAbility 2020 .
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Unilever dan brand nya silahkan kunjungi www.unilever.co.id dan aset sosial media kami, Twitter dan Instagram @UnileverIDN, Facebook Unilever ID dan Youtube Unilever Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
PT Unilever Indonesia, Tbk
Adisty Nilasari
External Communication Manager
E-mail: adisty.nilasari@unilever.com
Alchemy Creative Communications
Emiria Ferida S
Director of Strategy and Client Relations
E-mail: emyr@alchemy.co.id