Mixtealogy, Peluang Manis Bisnis Teh
Lihat bagaimana Mixtealogy akan jadi tren baru, dan apa yang bisa Anda pelajari dari Mixtealogy Master Class.
Teh adalah minuman paling populer di Indonesia, setelah air putih. Teh sangat populer karena bisa diminum kapan saja, mulai dari saat sarapan, makan siang, makan malam, bahkan saat coffeebreak.
Tak heran jika peluang bisnis teh sangat menggiurkan. Keuntungan rata-rata bisnis minuman teh sekitar 70-80 persen dari modal, bahkan lebih. Inilah yang membuat teh selalu ada di dalam daftar menu di berbagai tempat makan di Indonesia.
Menyambut bisnis teh yang naik daun, kami mengadakan acara Lipton Mixtealogy Master Class di Intro Jazz Bistro, BSD. Mixtealogy adalah seni mencampur teh dengan bahan-bahan lain sehingga menghasilkan suguhan teh unik dan menggoda.
Acara The Lipton Mixtealogy Master Class ini diadakan untuk membantu hotel, restoran, dan kafe mendapatkan hasil lebih dari bisnis minuman. “Ada sebuah ungkapan, yang menggaji karyawan itu adalah keuntungan dari bisnis teh! Untuk itu, kami mengenalkan mixtealogy ini agar bisa membantu mengembangkan usaha lebih maksimal” sebut Gemita Pasaribu, Marketing Manager Unilever Food Solutions (UFS) saat membuka acara.
Dalam acara tersebut, UFS menghadirkan Irwansyah yang biasa dikenal dengan sebutan Bule, dari Union Group Indonesia. Irwansyah membagikan tips bagaimana mudahnya mengombinasikan teh menjadi cocktail dan mocktail tanpa bahan yang mahal, sehingga bisa memberikan keuntungan lebih. Irwansyah mempraktikkan empat kreasi mixtealogy yaitu Breakfast Old Fashioned menggunakan Sir Lipton English Breakfast, Dewata Island Ice Tea menggunakan Lipton Chamomile, Salty Milk Foam menggunakan Lipton Earl Grey, dan Elderflower Kalamansi Tea menggunakan Lipton English Breakfast.
Mengubah teh jadi pengalaman unik
Sembari meracik berbagai minuman tersebut, Irwansyah berbagi tips. Salah satunya, bagaimana cerita tentang teh akan menambah daya tarik teh yang disajikan. Misalnya, saat menyajikan Elderflower Kalamansi Tea. Teh yang sepintas cara pembuatannya sederhana, dengan diolah menggunakan bantuan tabung CO2 atau Nitrogen, memberi kesan unik pada penikmat teh. “Sensasi ini akan menjadi cerita keunikan minum teh yang tak biasa. Tabung yang sudah diisi teh dengan olahan tertentu ini harganya sudah makin terjangkau. Namun karena unik dan membuat penasaran, Anda bisa menjual teh dengan harga yang lebih tinggi,” sebut Irwansyah.
Selain itu, unsur di luar pembuatan teh juga harus diperhatikan. “Misalnya, saat ini sedang gencar kampanye ramah lingkungan dengan menawarkan konsep zero waste. Beberapa bar dan rumah makan mulai mengadopsi konsep zero waste, misalnya dengan tidak menyediakan sedotan untuk minuman yang dihidangkan. Ini sederhana, tapi bisa menjadi cerita menarik yang akan tersebar ke pelanggan.”
Bisnis di era modern memang tidak cukup lagi hanya mengandalkan menu makanan dan minuman yang biasa. Menjual konsep dan cerita akan menjadi modal penting untuk mengembangkan bisnis.
Untung lebih dengan mixtealogy
Dalam acara yang dihadiri bartender di seputar Jabodetabek itu, peserta tidak hanya mendengar sharing dari Irwansyah. Beberapa di antaranya langsung melakukan uji coba membuat mocktail dan cocktail dengan tips mixtealogy yang diperagakan sebelumnya. Ternyata varian baru yang dibuat oleh para peserta menghasilkan citarasa yang unik.
Salah seorang peserta mencampur teh Chamomile Infusion dengan beberapa sirup buah. Setelah itu menambahkan daun mint dan stroberi sebagai pelengkap. Ternyata mixtealogy ini menghasilkan citarasa yang unik perpaduan rasa manis, asam, sedikit pedas dengan aroma wangi.
“Mocktail dan cocktail yang dibuat teman-teman luar biasa hasilnya. Sulit untuk menilai mana yang paling baik, karena memang enak-enak. Hal ini membuktikan bahwa teh punya potensi untuk dikembangkan menjadi minuman yang lebih berkelas dan potensi keuntungannya tentu bisa lebih maksimal lagi dibanding minuman teh biasa seperti es teh atau lemon tea,” papar Irwansyah.
Kreasi tanpa batas dengan suguhan kreasi baru
Potensi mengembangkan variasi campuran teh memang sangat terbuka. Apalagi, berbagai bahan alami tersedia di Indonesia. Irwansyah mencontohkan pernah membuat cocktail dengan campuran kecombrang, bahan yang selama ini hanya dikenal untuk membuat sambal atau sayur. Kreasi-kreasi seperti ini bila dikombinasikan dengan teh dan dipraktikkan para bartender, peluang pasarnya sangat besar.
Lalu, campuran teh seperti apa yang pas untuk membuat sajian teh unik mixtealogy lainnya? Coba praktikkan resep unik lain dan buat pelanggan terus datang.
Dapatkan informasi terbaru melalui newsletter kami.
Ingin menikmati keuntungan lebih lainnya? Cek informasi terbarunya dengan bergabung di newsletter UFS.