Pernikahan tidak hanya menyangkut pasangan pengantin, tapi juga menyangkut keluarga dan teman yang akan mendukung mereka dalam bahtera rumah tangga. Dengan demikian, menyatukan semua orang untuk makan, minum dan bersulang untuk pasangan selalu menjadi tujuan utama di hari besar ini.
Di beberapa negara, jamuan makan mungkin tidak diadakan pada hari yang sama dengan pernikahan itu sendiri. Sebagai contoh, di Cina, pernikahan berlangsung pada hari yang dipilih karena hari baik, sementara hari pesta pernikahan dipilih berdasarkan ketersediaan ruangan di hotel.
Selama jamuan makan, seluruh hidangan yang berjumlah delapan disajikan karena melambangkan sesuatu. Hal ini mencakup kebahagiaan, kemakmuran, panjang umur atau bahkan kesuburan. Tapi ada juga ruang untuk inovasi! Sebagai contoh, kata Mandarin untuk simping terdengar seperti frasa 'membesarkan anak-anak' (dai zi), sehingga simping menjadi bahan utama hidangan, tetapi cara penyajiannya tergantung pada kreativitas koki.
Pernikahan memberikan pendapatan besar untuk hotel, dan karena banyak pasangan dan orang tua ingin memberi kesan kepada para tamu dengan pesta pernikahan, kualitas makanan yang disajikan oleh hotel sangatlah penting. Mereka menginginkan sesuatu yang akan membuat tamu mereka terkesan dan memberi mereka 'kehormatan' (mian zi), sehingga banyak yang memilih hotel bintang empat dan lima.
Situs web Singapura, The Wedding Scoop, mengatakan bahwa 45% anggaran pernikahan dialokasikan untuk makanan. Akibatnya, sebagian besar hotel menawarkan paket pernikahan, yang menyediakan berbagai macam pilihan untuk pasangan atau memungkinkan mereka mempersonalisasi menu hari besar mereka dengan permintaan khusus.
Perencana acara Wedding Bliss Thailand mencatat beberapa tren untuk 2016: lebih sedikit santap malam dan lebih banyak canape dan buffet, pondokan masak di tempat yang menyajikan aksi masak secara langsung, dan rasa baru dalam kue pernikahan, seperti karamel asin dan chai latte.
Di tempat lain di Asia, pasangan kaya mencari paket pernikahan mereka sampai ke luar negeri. Bangkok Post melaporkan pasangan India yang menerbangkan 200 tamu ke sebuah resor tepi pantai di Thailand, menghabiskan US$140,000, meskipun pasangan lain juga mungkin menghabiskan 20 kali lipat dari jumlah tersebut.
Sedikit yang mampu menyelenggarakan pernikahan yang begitu mewah, tapi hal ini tidak perlu mengurangi arti pernikahan, yang sederhana sekali pun, bagi pasangan pengantin.