Label Makanan: Informasi Alergen yang Diperlukan
Label makanan yang jelas dan informatif sangat penting untuk melindungi konsumen yang memiliki alergi makanan atau intoleransi terhadap beberapa jenis zat tertentu. Mengidentifikasi alergen yang mungkin ada dalam makanan dapat membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan menghindari risiko yang dapat membahayakan kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa zat yang sering menjadi penyebab alergi dan harus dicantumkan dalam label makanan:
- Seledri: Seledri dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Oleh karena itu, penting untuk mencantumkan keberadaannya dalam label makanan.
- Sereal yang mengandung gluten: Beberapa orang menderita penyakit celiac atau intoleransi gluten. Oleh karena itu, sereal seperti gandum, oats, dan turunannya yang mengandung gluten harus diidentifikasi dengan jelas dalam label makanan.
- Telur: Telur adalah salah satu alergen umum yang sering dijumpai dalam makanan. Produk makanan yang mengandung telur, baik sebagai bahan utama maupun tambahan, harus dicantumkan dalam label.
- Ikan: Ikan juga merupakan alergen umum yang perlu dicantumkan dalam label makanan. Mengidentifikasi keberadaan ikan dalam produk makanan membantu konsumen yang alergi terhadap ikan untuk menghindari paparan yang tidak diinginkan.
- Lupin: Lupin adalah jenis biji-bijian dari keluarga fabaceae yang dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Makanan yang mengandung lupin atau bahan turunannya harus dijelaskan dengan jelas dalam label.
- Susu: Alergi susu adalah salah satu alergi makanan yang umum terjadi. Makanan yang mengandung susu atau derivatifnya harus dicantumkan dalam label untuk memberi tahu konsumen yang memiliki alergi susu.
- Hewan lunak (moluska): Kerang, tiram, atau cumi-cumi adalah contoh hewan lunak yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Kehadiran hewan lunak dalam makanan harus dicantumkan dalam label agar konsumen yang memiliki alergi terhadap moluska dapat menghindarinya.
- Mustard: Mustard adalah bumbu yang umum digunakan dalam makanan. Namun, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap mustard. Oleh karena itu, penting untuk mencantumkan keberadaannya dalam label makanan.
- Kacang-kacangan: Kacang-kacangan seperti kacang tanah, almond, dan kenari sering menyebabkan alergi. Produk makanan yang mengandung kacang-kacangan harus dicantumkan dalam label dengan jelas.
- Kacang wijen: Kacang wijen adalah alergen yang umum dalam makanan Asia. Mencantumkan keberadaan kacang wijen dalam label makanan membantu konsumen yang alergi terhadap kacang wijen untuk menghindari makanan yang mengandungnya.
- Hewan bercangkang: Makanan laut seperti udang, kepiting, dan lobster sering kali menjadi penyebab alergi. Mengidentifikasi keberadaan hewan bercangkang dalam label makanan sangat penting untuk melindungi konsumen yang alergi terhadapnya.
- Kedelai: Kedelai adalah alergen umum yang banyak digunakan dalam makanan olahan. Produk makanan yang mengandung kedelai harus dicantumkan dalam label untuk memperingatkan konsumen yang alergi terhadap kedelai.
- Sulfur dioksida: Sulfur dioksida adalah zat yang sering digunakan sebagai antioksidan dan pencegah dalam makanan seperti buah-buahan kering, anggur, dan produk kentang. Jika jumlah sulfida di atas 10 mg/kg, harus dicantumkan dalam label untuk memberi informasi kepada konsumen yang mungkin memiliki sensitivitas terhadap zat ini.
- Kacang-kacangan dari pohon: Selain kacang-kacangan umum seperti kacang tanah dan almond, ada juga kacang-kacangan dari pohon tertentu yang dapat menyebabkan alergi. Mencantumkan keberadaan kacang-kacangan dari pohon dalam label makanan membantu konsumen yang memiliki alergi terhadapnya untuk menghindari produk yang mengandungnya.
- Sulfit: Sulfit adalah zat yang umumnya digunakan sebagai pengawet dalam makanan. Jika jumlah sulfit dalam produk makanan melebihi 10 mg/kg, harus dicantumkan dalam label. Hal ini penting untuk melindungi konsumen yang memiliki alergi sulfit atau sensitivitas terhadap zat ini.
Dalam upaya untuk melindungi konsumen yang memiliki alergi makanan atau intoleransi terhadap zat tertentu, label makanan yang jelas dan terperinci sangat penting. Konsumen yang alergi dapat mengandalkan informasi pada label makanan untuk membuat keputusan yang tepat saat memilih makanan. Oleh karena itu, produsen makanan harus mematuhi regulasi yang mengharuskan mereka mencantumkan semua alergen potensial dalam label produk makanan mereka.