Dapatkan Inspirasi Masak dengan Kecap dari Restoran ini
Dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, restoran ini menggunakan Bango Kecap Manis untuk membuat menu juara yang jadi andalan!
Kebanyakan restoran secara berkala membuat menu baru untuk menambah menu utam, tujuannya untuk menarik lebih banyak pelanggan. Namun, sering kali menu baru jadi beban biaya tambahan untuk membuatnya. Maka akan jauh lebih efisien jika mampu membuat menu baru dengan bahan-bahan yang sudah ada di dapur sebelumnya, salah satunya dengan menggunakan kecap, seperti Bango Kecap Manis.
Dengan kreativitas dan keberanian berinovasi, kecap manis bisa jadi penambah selera, penyeimbang rasa, bahkan pembeda untuk menu-menu yang tak biasa. Hal inilah yang dilakukan empat rumah makan ini. Seperti apa kreasinya?
1. Pempek Ny. Kamto
Pempek kapal selam biasanya dikenal dengan kuah yang cenderung asam dan sedikit manis dari campuran gula. Tapi ternyata, dengan pemanis campuran kecap rasa kuah jadi lebih sempurna. “Bahkan, orang Palembang asli sendiri malah sering minta kuah kami karena rasanya jadi lebih khas,” sebut Wiliana, generasi penerus Pempek Ny. Kamto. Kecap Bango yang digunakan Wiliana dicampur dengan cuka, ebi, serta bawang, jadi pembeda yang unik. Komposisi “rahasia” ini yang membuat pempeknya selalu bisa terjaga standar rasa dan keunikannya dibanding pempek lain.
2. Sooreng Jo Nakam Nakam Corner
Soto adalah masakan favorit di daerah Jawa Timur. Kuah beningnya dengan aneka jenis tambahan lauk dengan mudah dijumpai di berbagai penjuru Jawa Timur. Selain itu, di sana juga terkenal masakan tahu campur yang diolah dengan petis udang. Kombinasi kedua masakan inilah yang coba diramu dan berhasil jadi menu andalan di Nakam Nakam Corner. “Agar beda dari soto biasanya, kami coba berkreasi untuk menciptakan nilai tambah. Lalu, sebagai penyeimbang rasanya kami gunakan kecap, sehingga soto yang cenderung asin gurih dan petis yang amis bisa lebih pas di lidah orang sini,” terang Nadia, pemilik Nakam Nakam Corner. Dari kreasi ini, hadir menu baru Soorengjo yang merupakan singkatan dari nama soto ireng (hitam) Sidoarjo.
3. Kepala Ikan Manyung Bu Fat
“Kecap adalah pelengkap segala,” sebut Bekti, generasi penerus warung Ikan Manyung Bu Fat di Semarang. Baginya, kecap bisa cocok untuk hampir semua masakan. Sehingga, ia tak pernah absen menyediakan kecap di tiap meja makan. Apalagi, bagi yang tidak suka terlalu pedas saat mencoba masakan ikan manyungnya. “Kecap selalu jadi penyeimbang yang paling pas untuk mengurangi rasa pedas, namun rasa asli masakan tak berubah,” terang Bekti. Jadi baginya, meski bukan yang utama, kecap selalu jadi kunci untuk menjaga selera semua pelanggan yang datang ke warungnya.
4. Rica rica ikan sidat Pondok Makan Bu Is
“Pelanggan adalah raja,” sebut Istiana (Bu Is) dari Pondok Makan Bu Is di Jogja. Maka, ketika pelanggan tetapnya minta menu yang berbeda dari yang biasa, ia pun mencoba menu rica-rica. Jika rica biasanya identik dengan rasa pedas, ia coba olah dengan campuran kecap. Ternyata, dari beberapa bahan, mulai dari belut, ayam, entok, semuanya disuka. Maka, ia berkreasi pula dengan bahan lain, yakni ikan sidat, yang ternyata makin disuka. “Pada prinsipnya, kecap itu penyeimbang rasa yang paling klop untuk hampir semua jenis masakan. Jadi, dengan tambahan kecap, masakan saya bisa lebih mudah cocok dengan selera setempat,” terang Bu Is.
Dapatkan inspirasi lainnya di newsletter!
Ingin mencoba kreasi masakan dengan kecap lainnya? Atau ingin mendapatkan inspirasi seru memasak dengan kecap? Agar tak ketinggalan infonya, daftar di newsletter.