Hebat! Bebek Kaleyo Buka Tujuh Cabang di Masa Pandemi
Saat banyak bisnis kuliner tutup di masa pandemi, Bebek Kaleyo justru buka cabang baru
Suasana dine in di Bebek Kaleyo sebelum masa pandemi.
Bebek Kaleyo membuat langkah fenomenal di masa pandemi ini. Saat banyak bisnis kuliner ngos-ngosan, mereka justru membuat tujuh cabang baru. Hebatnya lagi, selama pandemi tak ada pemutusan hubungan kerja di restoran ini. Apa rahasianya?
Bebek Kaleyo adalah bisnis kuliner yang memiliki visi sederhana tapi mengena. Mereka ingin memberikan hidangan terbaik kepada pelanggan. Namun, harganya tetap harus terjangkau untuk banyak kalangan.
Masakan enak dengan harga terjangkau memang biasanya jadi favorit pelanggan. Tak heran, restoran ini selalu ramai pengunjung. Bebek Kaleyo bahkan menjadi salah satu restoran bebek paling terkenal di Jabodetabek. Indikatornya mudah. Ketik di Google search kata bebek, kata pertama yang muncul adalah Bebek Kaleyo.
Resep bebek goreng andalan yang didapat setelah melakukan 120 percobaan.
Meski sepertinya mulus, perjalanan Bebek Kaleyo sebenarnya penuh tantangan. Bebek Kaleyo dirintis oleh pasangan kakak beradik Hendri Prabowo-Fenty Puspitasari dan Paulus Maria-Rini Cahyanti pada tahun 2007. Mereka memulai usaha di daerah Cempaka Putih, Jakarta. Lokasi pertama mereka adalah warung tenda di sebuah emperan bengkel. Meski memulai usaha dari warung tenda, persiapan mereka sebisa mungkin sudah memberikan standar tertinggi. Bahkan, mungkin di luar perkiraan banyak usaha kuliner lain.
Uji coba 120 kali untuk dapatkan resep terbaik
Sebut saja soal kualitas rasa. Sebelum memutuskan membuka warung bebek, mereka melakukan uji coba resep bebek goreng. Tidak tanggung-tanggung. Mereka mencoba berbagai resep hingga 120 kali! Aneka jenis resep yang ada dikombinasi, disesuaikan, dicari mana yang terbaik. Ya, ini tidak salah tulis. Betul-betul 120 kali. Mengapa sampai seratus kali lebih percobaan? Tujuannya jelas, mendapatkan masakan bebek yang benar-benar enak. Mereka melakukan tes rasa kepada teman dan tetangga. Pembandingnya adalah bebek goreng yang sangat terkenal waktu itu.
Target mereka saat itu 8 dari 10 orang harus menyatakan bahwa bebek mereka lebih enak dari kompetitor. Hasil tersebut akhirnya bisa diraih setelah melakukan uji coba berbulan-bulan. Setelah lewat 120 resep, baru mereka yakin bahwa masakan mereka layak dijual ke pelanggan. “Saat itu bahkan 10 dari 10 orang saat blind test menyatakan bebek kami adalah yang paling enak dibandingkan dengan bebek lain itu,” kisah Djali Susanto, Marketing & Brand Manager Bebek Kaleyo.
Kerja keras mendapatkan resep tersebut tidak sia-sia. Hidangan bebek mereka benar-benar disukai oleh pelanggan. Hasilnya, warungnya selalu ramai. Perlahan tapi pasti, mereka naik kelas. Dari warung tenda menjadi bangunan permanen. Dari satu, dua, hingga kini sudah memiliki 37 cabang yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Hebatnya, semua itu berasal dari modal mereka sendiri. Tanpa investor. Hasil pengembangan dari usaha yang sudah berjalan, mereka investasikan untuk membuat cabang baru. Hal ini jugalah yang membuat mereka mampu membuka tujuh cabang baru saat pandemi. Sebab, semua sudah diperhitungkan dengan detail dan matang. Selain kualitas masakan, kualitas penjualan di setiap cabang juga mereka kontrol ketat dan dijaga perkembangannya.
Inovasi dan menjaga standar jadi kunci kesuksesan
Bebek Kaleyo menggunakan Kecap Bango untuk hidangan bakarannya.
Setelah sukses dengan hidangan bebek goreng, Bebek Kaleyo terus melakukan inovasi agar tetap bisa bersaing. Beberapa inovasi masakan yang dilakukan oleh Bebek Kaleyo adalah menambahkan menu bakaran di restoran mereka. Tujuannya untuk melengkapi menu bebek goreng yang sudah ada sejak awal.
Menu bakaran yang tersedia di Bebek Kaleyo antara lain: bebek bakar, ayam bakar, dan sate bebek. Untuk menu bakaran, Bebek Kaleyo selalu menggunakan Kecap Bango. “Paduan Kecap Bango membuat menu bakaran kami rasanya lebih seimbang. Selain itu, Kecap Bango juga membuat tampilan makanan lebih menarik. Makanan lebih mengilat terkaramelisasi dengan warna cokelat kehitaman sehingga lebih mengundang selera,” kata Djali Susanto.
Bahan alami Kecap Bango dari kedelai hitam, gula kelapa, garam, dan air memang kombinasi yang mudah menyatu dalam aneka resep. Apalagi untuk menu bakaran. Tidak hanya melapisi sempurna, aroma bakarannya juga sangat khas. Bersama bumbu lainnya, menghasilkan aroma yang menggoda. Ketika digigit, rasa kecapnya juga tidak menghilangkan bumbu aslinya. Misalnya untuk bebek bakar yang sebelumnya sudah diungkep dengan rempah yang berasa asin gurih. Paduan rasanya seimbang dengan manis yang pas. Proses pembakarannya juga lebih mudah karena karakter Kecap Bango mudah melapisi dan tidak gampang mengering sehingga tidak mudah gosong.
Standar itulah yang selalu dijaga. Itulah mengapa Bebek Kaleyo terkenal sebagai restoran yang memiliki standar rasa yang sama di semua cabang. Makan bebek di restoran Jakarta, rasanya akan serupa dengan restoran di Bandung. Salah satu rahasianya terletak pada sistem central kitchen. Satu jenis makanan akan diolah di central kitchen, setelah itu akan didistribusikan ke masing-masing cabang.
Selain sistem central kitchen, ada satu cara lagi untuk memastikan kualitas hidangan, yaitu kontrol kualitas berlapis. Mereka mempunyai tim yang khusus menyortir bebek agar tingkat kematangan dan keempukannya selalu sama ketika dimasak lebih lanjut. Setiap bebek akan dicek satu per satu. Bebek ungkep yang akan dikirim ke cabang ukurannya harus seimbang. Selain itu tidak boleh ada yang cacat seperti tulang lepas atau kulit terkelupas. Bila tidak ada cacat, akan dikirim ke cabang. Di cabang pun ada kontrol terhadap cara memasak. Kualitas minyak dan waktu menggoreng harus serupa. Minyak goreng wajib diganti setelah menggoreng 15-20 potong bebek. Jenis minyak gorengnya juga minyak kelapa. Tujuannya agar makanan yang disajikan kepada pelanggan lebih sehat serta memiliki ukuran dan rasa yang seragam.
Strategi di masa pandemi
Meski semua tampak mulus, pandemi tetap membawa dampak pada Bebek Kaleyo. Mereka mengaku penjualannya menurun di masa pandemi. Namun, dengan pengalaman mengembangkan usaha yang serba terukur, Bebek Kaleyo pun segera punya langkah antisipasi.
Agar dampak pandemi tidak semakin buruk, Bebek Kaleyo membuat beberapa strategi untuk meningkatkan penjualan. “Kami langsung membuat frozen food dan bekerja sama dengan marketplace untuk menjualnya sehingga pasar kami malah bertambah lebih luas,” terang Santo.
Selain itu, dengan lokasi yang memadai, saat dine in dibatasi, mereka berinovasi membuka layanan makan dan pesan di motor atau mobil. “Lokasi parkir kami kebetulan cukup luas. Maka, pelanggan tak perlu turun untuk memesan makanan. Pelayan akan mencatat dan mengantarkan pesanan kepada pelanggan.”
Untuk memastikan pasarnya tetap mendapat update layanan dan inovasi yang dibuat, Bebek Kaleyo juga rutin beriklan di media sosial. “Dengan media sosial kami bisa memilih ke mana beriklan dan mendapatkan insight lain terkait pasar yang sesuai dengan target kami,” sambungnya. “Untuk itu, kami rutin mengalokasikan dana sekitar 10% dari omzet untuk keperluan promosi.”
Selalu antisipasi semua kondisi
Demikianlah, apa pun kondisi yang terjadi, Bebek Kaleyo selalu berusaha beradaptasi. Mereka selalu punya cara yang terukur dan bisa jadi solusi. Termasuk, saat bulan Ramadhan di mana biasanya potensi penjualan meningkat. Salah satu hal yang paling diantisipasi adalah mencegah kekecewaan pelanggan karena tempat yang penuh ketika buka puasa. “Kami membuat promo take away only. Kami juga menyiapkan paket hamper Ramadhan. Produk hamper ini berupa frozen food ready to cook. Hamper dijual secara online maupun offline sehingga orang bisa tetap menikmati menu kami tanpa harus repot antre,” terang Santo. “Kami juga membuat menu paket untuk keluarga sehingga mereka bisa buka bersama orang tersayang di rumah tanpa kerepotan.”
Antisipasi dalam berbagai kondisi itu membuat Bebek Kaleyo mampu terus bertahan dan berkembang. Ke depan, bisa jadi Bebek Kaleyo akan mampu jadi bebek rasa khas Indonesia yang siap mendunia. Dengan kualitas yang selalu terjaga, sepertinya kesiapan itu tinggal menunggu waktu saja.
Tips Sukses Ala Bebek Kaleyo
- Selalu memastikan menunya mencapai nilai standar tertinggi sebelum diluncurkan ke pasaran.
- Membuat central kitchen untuk menyeragamkan rasa masakan.
- Menjalankan quality control yang ketat agar hidangan yang diterima pelanggan sama.
- Membuat product bundling untuk meningkatkan volume penjualan.
- Beriklan di media sosial berdasar insight audience.
- Menggunakan Kecap Bango yang menghasilkan masakan lebih mengilat dan menggugah selera.