WN Ampera, Dari Warung Tenda, Berkembang Jadi Restoran Puluhan Cabang
Usaha ini berawal di daerah terminal. Layanan cepat jadi ciri khasnya. Secepat berkembangnya, yang kini jadi 80 cabang.
H. Sigit Yananto, S.Pt., generasi kedua pemilik Ampera.
Warung Nasi (WN) Ampera terkenal sebagai restoran yang punya standar kebersihan, kenyamanan, kecepatan, dan kelezatan masakan. Cabangnya sekarang sudah mencapai 80. Tersebar mulai dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, hingga Bali. Siapa sangka, WN Ampera ternyata berawal dari warung tenda di pinggir Terminal Kebon Kalapa, Bandung. Bagaimana kisah dan perjuangannya?
WN Ampera dirintis oleh H. Tatang Sujani dan istrinya, St. E. Rochaety, pada 1963. Sebelum membuka usaha ini, Tatang awalnya membantu sebuah usaha warung makan di Bandung. Setelah belajar mengenai manajemen rumah makan, Tatang berinisiatif mendirikan warung sendiri.
Ia lalu memperbaiki standar pelayanan warung makannya, yang tak dimiliki warung makan tempatnya bekerja. Ia menerapkan pelayanan yang cepat dan ramah, namun harganya tetap terjangkau. Mereka sengaja menetapkan harga murah. Tujuannya, agar semua kalangan bisa makan di warung mereka. “Membantu rakyat yang kesulitan menjadi visi owner saat mendirikan bisnis kuliner ini,” kisah Takwin Saptaji, perwakilan dari pemilik WN Ampera.
Latar belakang nama Ampera juga berasal dari visi tersebut. Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat. H. Tatang dan istri ingin meringankan penderitaan rakyat dengan membuka warung makan dengan harga terjangkau.
Menu Sunda jadi idola
Display menu Warung Nasi Ampera.
WN Ampera menyajikan menu-menu khas Sunda seperti nasi liwet, nasi timbel, gepuk, ayam bakar, ayam kecap, bacem, aneka pepes, dan lainnya. Menu Sunda yang disajikan dengan standar rasa dan kebersihan yang baik ini membuat Ampera punya nilai tambah dibanding warung makan lain yang sejenis. Mereka pun jadi idola, dari zaman masih berupa warung tenda, hingga sekarang berkembang jadi restoran.
Menu bakaran dan tumisan termasuk menu laris di restoran ini. Untuk menghasilkan rasa terbaik menu bakaran dan tumisan, WN Ampera menggunakan Kecap Bango. Menu seperti ayam bakar, ayam kecap, dan gepuk adalah beberapa jenis masakan yang aplikasi pengolahannya menggunakan Kecap Bango. “Semua menu bakaran, baceman, tumisan di Ampera pakai Kecap Bango. Kelebihan Bango adalah rasa makanan lebih kuat dan penampilan menarik. Warnanya lebih pekat dan tampilan lebih mengilat,” kata Takwin.
Pilihan penggunaan Kecap Bango membuahkan hasil yang manis. Menu masakan di WN Ampera yang menggunakan Kecap Bango seperti gepuk dan ayam bakar menjadi best seller. Untuk pembuatan gepuk yang butuh proses cukup panjang, Kecap Bango bisa menjadi pengganti gula merah atau menambah rasa manis yang pas ketika proses mengeringkan gepuk. Bumbu dasar putih yang dipakai pada gepuk tetap muncul rasa aslinya. Kemudian, dari sisi warna, saat proses akhir setelah ditumbuk, digepengkan, lalu digoreng, gepuk tidak berubah pucat, tapi justru punya warna khas kecokelatan yang pas, sehingga makin menarik untuk disantap pelanggan.
Paket ayam bakar, salah satu favorit pelanggan.
Pelayanan, harga, dan rasa jadi kunci kesuksesan
Standar pelayanan yang cepat membuat Ampera cepat terkenal. Sampai-sampai muncul istilah geksor untuk warung ini. Istilah Sunda ini memiliki arti, baru duduk sudah disodori. “Jadi pelanggan yang baru duduk tak perlu menunggu lama, makanan sudah terhidang di depannya,” terang Takwin menyebut ciri khas yang dikenal orang dari WN Ampera.
Konsep pelayanan cepat dan harga terjangkau membuat Ampera terus berkembang. Lokasi di dekat Terminal Kebon Kalapa akhirnya sudah tidak bisa menampung pelanggan. Pada 1968 mereka akhirnya membuka bangunan permanen pertama di Jalan Soekarno Hatta, Bandung.
Setelah membuka cabang di Jalan Soekarno Hatta, perbaikan layanan terus ditingkatkan. Selain pelayanan cepat dan harga terjangkau, mereka meningkatkan kenyamanan pelanggan. Mereka pun membuat tagline ngeunah, murah, tur tumaninah yang artinya enak, murah, dan nyaman. Tagline ini jadi standar pelayanan di WN Ampera hingga saat ini.
“Dari awal, rumah makan ini memang menetapkan harga murah untuk konsumen. Sekarang, dengan standar kebersihan, kenyamanan, dan fasilitas yang kami sediakan, harganya tetap lebih murah dibanding kompetitor,” kata Takwin.
Pandemi, tantangan sekaligus peluang
Ruang dine in Warung Nasi Ampera yang nyaman.
Pandemi adalah pengalaman baru sekaligus paling menantang bagi pelaku bisnis kuliner, termasuk WN Ampera. Pembatasan layanan dine in dan penurunan daya beli masyarakat menjadi tantangan besar dalam mengembangkan bisnis. Di masa awal pandemi, saat diterapkan kebijakan pembatasan sosial, omzet WN Ampera sempat turun menjadi 30% dibanding sebelum pandemi.
Manajemen pun kemudian memutar otak untuk meningkatkan penjualan. Lantas, muncul dua strategi. Pertama, mereka membuat frozen food. Kedua, mereka membuat paket penyetan dengan harga yang lebih bersahabat dengan isi dompet. Kedua produk ini cukup membantu WN Ampera untuk bertahan di masa pandemi.
Khusus untuk pembuatan produk frozen food, ternyata peluang ini justru memunculkan inovasi baru bagi WN Ampera. Produk frozen food yang hanya perlu dipanaskan sebelum disantap, jadi standar penyajian baru di WN Ampera. Kelebihan dari bahan setengah matang ini adalah persiapan penyajiannya lebih cepat, pengerjaannya lebih hemat tenaga, dan bisa disimpan lebih lama. Mereka kini terbiasa menyiapkan bahan setengah matang sehingga layanan pun makin cepat. Klop dengan ciri khas kecepatan yang jadi andalan di restoran ini sejak lama.
Produksi frozen food juga membuat mereka jadi lebih efisien. Kini bahkan mereka telah punya tempat penyimpanan khusus. WN Ampera membuat storage dengan kapasitas 4 ton. Sistem penyimpanan baru ini membuat bahan makanan bisa disimpan lebih lama dan food waste bisa dikurangi. “Punya storage besar memungkinkan kita membeli bahan lebih banyak dari supplier. Kita bisa nego harga ke supplier, karena volume belanja kita meningkat,” kata Takwin.
Kebersihan dapur Warung Nasi Ampera terjaga dengan baik.
Tips Sukses Ala Ampera
- Memberikan pelayanan cepat kepada pelanggan.
- Membanderol harga makanan yang terjangkau untuk semua kalangan.
- Membuat storage terpadu agar bahan makanan awet dan tidak ada food waste.
- Menggunakan Kecap Bango agar rasa masakan enak dan penampilannya menarik.
- Membuat call center terpadu, agar layanan pelanggan seragam.
- Memberikan standar ketat untuk investor yang ingin bekerja sama.